Jumat, 06 Mei 2011

Tidak ada yang lain selain sungmin!!


Ibarat Kursi beroda 4, ia adalah sebuah replacement for walking. Seakan hidup dalam dunianya sendiri, follow to his pace. Dibandingkan dengan yang lain, profil hidupnya mungkin yang paling lurus tanpa kelok. Mungkin bila diandaikan ketika saat dimana semua orang berdiskusi ria dengan kehebohan kate-william married in england, Sungmin lebih memilih membaca wacana perkiraan indeks saham wallstreet yang tetap stabil meski sedikit mengalami guncangan saat Osama dinyatakan tewas.
No matter how chaotic others’ world is, he is surrounded with quiet. Sungmin bukan seorang Paus di roma yang membutuhkan ruangan tenang untuk kusyuk berdoa, hanya saja ia memiliki dunia dimana tak seorang-pun dapat bertahan diri untuk betah dengan ritme yang flat tanpa grafik. Ia mengaku kalau tidak pernah menciptakan image imut, tidak meminta dianugerahi gigi kelinci ketika tersenyum, tetapi “sweet pumpkim” kerap melekat di belakang namanya meski mungkin ia sendiri sangat membenci buah labu. Tolong lihat aku sebagaimana seorang laki – laki cuz  ” I’m Really Man !”
Jenuh dan lelah, tidak dipungkiri sebab tak ada pekerjaan yang menyenangkan di dunia ini untuk dilakoni. Talenta di semua bidang, ia menjelma menjadi sosok yang dikagumi karena memiliki Handy hand ~ apapun yang dilakukannya akan memiliki hasil sempurna ~ Ia sosok yang sempurna seperti seniman kebanyakan, memiliki tangan seniman dan terlahir sebagai seorang artis yang sempurna sebagai pekerja seni. Tetapi untuk tampil sebagai Ideal Person, sosok idola nasibnya mungkin miris dan kemampuan seninya tidak terlalu banyak membantunya menjadi seorang panutan diatas panggung.
” Aku lelah mentolerir diriku sendiri ” Saat lampu kamera itu diredupkan maka perannya usai sudah.Hingga kini ia mengaku masih belum memiliki tempat untuknya diatas panggung meski hanya beberapa meter persegi. Satu – satunya harapan pertamanya yang hendak ia ubah sejak lama adalah imagenya sebagai seorang laki – laki. Dia ingin sempurna memerankan perannya sebagai kaum adam tanpa embel – embel sisi feminitas yang sudah terlalu lama melekat pada sosoknya selama ini.
Memiliki member seperti Sungmin dalam sebuah grup mungkin menjadi sebuah idaman. FireFighter ~ Kartu As ~ Joker dalam permainan Black Jack~ ” Bagaimana rasa dirimu ketika orang baru melihat pijakan kau berdiri disaat meereka membuthkan pertolongan ?” ~ Orang seperti Sungmin sekenanya akan menjawab ” itu berarti mereka melihatku sebagai lilin di  dalam gulita pekat” ~ Sungmin andaikan lilin yang disimpan dalam laci dapur bertahun – tahun, terlupakan tapi menjadi benda pertama yang akan dicari dan menyalakannya di saat listrik mati.

Donghae absen dalam sebuah acara, Sungmin siap menggantikannya menjadi lead dancer, siapa yang bisa melakukan Hat dance selain dirinya ?  Bila Ryeowook terserang flu dan tidak bisa menyanyi di atas panggung,lead singer nomor 4 rasanya masih bisa menutupi talent si nomor 3.  Butuh pengiring akustik, gitarnya siap untuk mengiringi sepanjang lagu dinyanyikan. Bosan dengan pertunjukan yang hanya itu – itu saja ? Berdoalah ia dalam mood yang baik, maka Sungmin akan mempertunjukan kebolehannya bermain magic.
Masuk ke dunia Sungmin, ia bukan The Master ~ tidak memiliki kemampuan khusus yang menonjol ~ siapa yang bisa mampu menjawab dalam 3 detik pertanyaan ” apa kemampuan sungmin yg menonjol?” setidaknya kita butuh lebih dari 10 detik untuk menjabarkannya satu demi satu, baru kemudian di sortir ulang untuk memilih dari sekian banyak talenta mana yang paling menonjol. Tidak ada yang khusus, seperti seorang menteri protokol tapi ia menonjol seperti seorang presiden yang dituntut menguasai semua bidang.
Semakin kesini kita semakin menarik kesimpulan. Menempatkan Sungmin dalam jajaran formasi Suju-M merupakan kesalahan fatal yang mungkin sangat disesali. Yah, Meski ia masih memiliki partner seorang Eunyuk yang turut menemaninya terseok – seok di negeri orang dengan keterbatasan bahasa, tapi dibanding yang lain yang sudah 3 tahun ditempa oleh fondasi bahasa 3 tahun, Sungmin tertinggal teramat jauh. Barulah di Jepang ia bisa menonjol sebagai ahli translator, oleh sebabnya sepanjang acara Suju-M, Sungmin sama sekali tidak bisa mempertunjukan talentnya yang ia punya. Ia hanya bisa mengucapkan sepatah dua patah kata. Di pertanyaan kedua ia menyerah. Bahkan kemampuan host eunhyuk yang paling unggul diantara rekan – rekannya tidak bisa berbuat banyak.
Namun ia adalah fast learner ~ Berikanlah Sungmin sedikit waktu, bukan tidak mungkin dalam waktu yang amat singkat ia bisa menyamai Zhoumi sebagai seorang mandarin Leader.  Seperti ucapnya “I always believe that I am a diamond in the rough” ~ ia mungkin tidak tahu caranya mempromosikan diri, ia tidak memiliki kemampuan seperti itu, ia sepertinya butuh waktu lebih lama dibanding rekannya yang lain untuk betul – betul menemuka passion dalam karirnya sebagai seorang artis. Alur karirnya jau lebih lambat tapi skill yang dimilikinya terasah dari tahun hingga tahun, di kemudain hari mungkin kita akan tercengang saat melihat anak pemalu ini akan menjadi salah satu seniman hebat yang diakui dunia.

Berbeda dengan sifat pekerja seni pada umumnya yang terbilang bebas. Lee Sungmin mungkin satu dari sedikit artis yang goes by rules, singing by the rules, dancing by the rules, acting by the rules, segala sesuatunya berpedoman pada buku teks dan aturan yang berlaku. Stuktur birokasi hidupnya terlalu ketat. Itu sebabnya ia selalu mencari “kesempurnaan” yang tak mungkin didapat, berlatih lebih keras menyempurnakan dance group meski hanya seorang diri. Setiap artis  memiliki apa yang disebut  “beginner’s heart’ di awal ia mencoba, tapi terus menyimpan keyakinan “aku masih belajar” seperti Sungmin, hal tersbut merupakan kisah lain dibalik lampu sorot.
Orang easy going seperti Kangin tidak akan pernah bisa mengerti Melankolis koleris-nya seorang Sungmin. Maka cocoklah keduanya diduetkan dalam Intimate note, meski pada akhirnya tidak terlalu berbuah hasil. Kangin yang hidupnya berpola lingkaran sulit menembus kotak segi empat milik sungmin. Ryeowook mengatakan, saat dimana Sungmin duduk bersila dan duduk di pojok maka dunia akan berubah hening dan tenang, seakan waktu akan berhenti. Heechul -pun mempromosikan Sungmin sebagai anak ayam yang sudah menetas dari cangkangnya.
Sungmin mungkin yang menghadapi tembok tersulit di album ke 4. Ia dituntut paksa mengubah image cute-nya sedemikian rupa. Andaikan saja  ia tidak memiliki tampang imut – imut jabang bayi, maka tak mungkin ada orang yang mengaitkan kata “cute” terhadap dirinya.
Jika ingin melihat otot ~Lihat siwon, untuk kecantikan seorang dewi ~ Lihat Heechul ~ Untuk anak manis ~ tengok Lee Sungmin. 3 hal tersebut sudah menjadi pola pattern 5 tahun. Dan mengubah pola yang sudah menancap menbutuhkan waktu bertahun – tahun pula.
 “Kapanpun kau membutuhkanku, aku akan ada disana ”, catat kalimat credit by Lee Sungmin tersebut. Dia bisa disebut sebagai member paling rajin atau kerajinan ? Setidaknya kehadiran membantu Leeteuk meringankan beban di pundaknya sejenak. Ia tidak banyak ulah, tidak ada yang perlu mencemaskan dirinya karena Sungmin mampu menjaga dirinya sendiri. Sebagai member, ia jarang mengisi kolom absent, malah double melakukan job, tak jarang kita menemukannya mengisi spot member yang lain. Bukan berarti ia bebas dan free, sebaliknya..mungkin ia yang memiliki jadwal yang bikin sesak napas. Tapi masalahnya, selain Sungmin siapa lagi yang mau dan bisa melakukannya ? yup ~  no other than Sungmin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar